Beranda

RESEARCH
05 Juni 2018

Fixed Income Notes 05 Juni 2018

  • Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Senin, 4 Juni 2018 bergerak bervariasi di tengah koreksi yang terjadi di pasar surat utang global serta jelang pelaksanaan lelang penjualan Surat Utang Negara. 
  • Perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 10 bps dimana Surat Utang Negara dengan tenor 1 - 10 tahun yang cenderung mengalami kenaikan, sementara itu pada tenor yang lebih panjang terlihat masih mengalami penurunan imbal hasil. 
  • Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) mengalami perubahan terbatas berkisar antara 1 - 5 bps dengan didorong oleh adanya perubahan harga hingga sebesar 15 bps. Sementara itu imbal hasil dari Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) mengalami perubahan  berkisar antara 1 - 4 bps seiring dengan terbatasnya perubahan harga yang hanya berkisar antara 1 - 10 bps. Adapun imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7 tahun) mengalami perubahan yang berkisar antara 1 - 10 bps dengan didorong oleh adanya perubahan harga hingga sebesar 100 bps. 
  • Cukup bervariasinya pergerakan imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan di akhir pekan kemarin turut dipengaruhi oleh faktor dari dalam dan luar negeri. Penurunan imbal hasil terhadap beberapa Surat Utang Negara pada perdagangan di awal pekan masih didukung oleh keputusan lembaga pemeringkat S&P untuk mempertahankan peringkat Republik Indonesia pada level BBB– dengan prospek stabil. Adapun koreksi harga yang mendorong terjadinya kenaikan imbal hasil lebih dipengaruhi oleh faktor koreksi harga surat utang global serta jelang pelaksanaan lelang penjualan Surat Utang Negara yang akan diadakan pada hari Selasa, 5 Juni 2018. 
  • Meskipun bergerak bervariasi, perubahan harga di akhir pekan telah mendorong terjadinya kenaikan imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 5 tahun sebesar 4 bps di level 6,775%, 10 tahun sebesar 2 bps di level 7,969%. Adapun imbal hasil untuk tenor 15 tahun mengalami penurunan sebesar 7 bps di level 7,422% dan 20 tahun mengalami penurunan terbatas kurang dari 1 bps di level 7,548%. 
  • Dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang Dollar Amerika, perubahan tingkat imbal hasilnya pada perdagangan di awal pekan ditutup dengan kecenderungan mengalami kenaikan. Seiring dengan koreksi yang terjadi pada perdagangan surat utang global, Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang Dollar Amerika juga terlihat mengalami koreksi yang mendorong terjadinya kenaikan imbal hasilnya. Imbal hasil dari INDO-23, INDO-38 dan INDO-48 masing - masing ditutup dengan mengalami kenaikan sebesar 4 bps di level 4,064%; 5,121% dan 4,958% setelah mengalami koreksi harga yang berkisar antara 20 - 60 bps. Adapun imbal hasil INDO-28 yang mengalami kenaikan sebesar 3 bps di level 4,390% didorong oleh koreksi harga sebesar 25 bps. 
  • Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan di awal pekan senilai Rp15,27 triliun dari 41 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai Rp3,96 triliun. Volume perdagangan tersebut mengalami penurunan dibandingkan dengan volume perdagangan di akhir pekan, yang senilai Rp27,83 triliun. Obligasi Negara seri FR0064 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp2,09 triliun dari 43 kali transaksi di harga rata - rata 95,50% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0065 senilai Rp1,30 triliun dari 61 kali transaksi di harga rata - rata 93,28%. 
  • Sementara itu dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp2,49 triliun dari 52 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan. Obligasi Berkelanjutan I Bank UOB Indonesia Tahap II Tahun 2018 Seri A (BBIA01ACN2) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp1,11 triliun dari 29 kali transaksi dan diikuti oleh perdagangan Obligasi I Express Transindo Utama Tahun 2014 (TAXI01) senilai Rp257 miliar dari 1 kali transaksi di harga rata - rata 17,58%. 
  • Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika ditutup menguat sebesar 18,00 pts (0,12%) pada level 13878,00 per dollar Amerika setelah bergerak dengan mengalami penguatan sepanjang sesi perdagangan pada kisaran 13860,00 hingga 13898,00 per dollar Amerika. Penguatan nilai tukar rupiah tersebut terjadi seiring dengan penguatan mata uang regional terhadap dollar Amerika di tengah melemahnya dollar Amerika terhadap mata uang utama dunia. Dollar Singapura (SGD) memimpin penguatan mata uang regional yang diikuti oleh Won Korea Selatan (KRW) dan Yuan China (CNY). 
  • Pada perdagangan hari ini kami perkirakan harga Surat Utang Negara masih akan cenderung bergerak terbatas dengan arah pergerakan yang masih akan bervariasi jelang pelaksanaan lelang penjualan Surat Utang Negara. 
  • Menjelang lelang penjualan Surat Utang Negara pada hari Selasa, 4 Juni 2018 kami perkirkan harga Surat Utang Negara akan cenderung bergerak terbatas dengan peluang terjadinya koreksi harga pada seri - seri yang akan dilelang, yaitu FR0063, FR0064, FR0065 dan FR0076. 
  • Sementara itu dari faktor eksternal, pergerakan imbal hasil surat utang global yang kembali ditutup dengan kenaikan pada perdagangan di awal pekan juga akan membatasi pergerakan harga Surat Utang Negara pada perdagangan hari ini. Imbal hasil dari US Treasury dengan tenor 10 tahun pada perdagangan di akhir pekan ditutup naik pada level 2,944% begitu pula dengan imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) dan Inggris (Gilt) dengan tenor yang sama yang ditutup naik masing - masing pada level 0,425% dan 1,293%. 
  • Sedangkan secara teknikal, harga Surat Utang Negara kembali memasuki area konsolidasi pada keseluruhan tenor, sehingga kami perkirakan juga akan mempengaruhi terbatasnya pergerakan harga pada tenor tersebut. 
  • Rekomendasi : Dengan kombinasi dari beberapa faktor tersebut, maka kami menyarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pegerakan harga Surat Utang Negara. Strategi trading masih kami sarankan di tengah kondisi pasar surat utang yang masih bergerak berfluktuasi dengan pilihan pada Surat Utang Negara dengan tenor pendek hingga panjang seperti seri FR0069, FR0071, FR0073, ORI013, FR0058, FR0074, FR0065, FR0068, FR0072, FR0075 dan FR0067. 
  • Rencana Lelang Surat Utang Negara seri SPN 12190606(New Issuance), SPN 12180906 (Reopening), FR0063 (Reopening), FR0064 (Reopening), FR0065 (Reopening), FR0076 (Reopening) pada hari Selasa, tanggal 5 Juni 2018.

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group